Junub : Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil

Diposting pada

Junub : Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil – Pada kesempatan ini Fiqih.co.id akan menyampaikan mengenai Masalah Junub dan perkara yang diharamkan sebab junub. Permasalahan junub ini adalah penting juga untuk dipelajari dan difahami. Oleh karannya silahkan antum semua baca ringkasan ini sampai dengan selesai.

Daftar Isi

Junub : Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil

Junub itu ia adalah hadats besar akibat hubungan intim. Bagaimana antum bisa mengetahui aturan junub dan segala hal yang diharamkan akibatnya?, untuk lebih terangnya antum baca uraian singkat fiqih.co.id dibawah ini setelah mukadimah.

Mukadimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ 

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda nabi agung Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, mari kita simak materi singkat yang kami sampaikan mengenai Junub.

Dan prihal yang terkait bersamanya dengan mengutip dari Fathul qorib fiqih madzhab Syafi’i.

Junub

Pasangan suami istri apabila berhub badan baik keluar mani ataupun tidak, jika khasyafahnya itu sudah tengelam maka itu sudah disebut junub.

Junub ialah salah satu hadats yang termasuk pada hadats besar sama dengan haid dan nifas. Yang  berbeda dalam junub adalah tentang larangannya.

Seorang Pemuda yang mimpi basa juga bisa dikategorikan Junub. Demikian juga dengan wanita yang mimpi berhub badan jika pada saat mimpi tersebut tersa sperti benaran maka itu juga bisa dikategorikan Junub.

Bagi setiap orang yang sudah junub, selama dia belum mandi besar maka baginya terdapat larangan.

Perkara yang diharamkan sebab junub

Sebagaiman diterangkan dalam fiqih;

ثُمَّ اسْتَطْرَدَ الْمُصَنِفُ لِذِكْرِمَاحَقَّهُ اَنْ يَذْكُرَ فِيْمَا سَبَقَ فِيْ فَصْلِ مُوْجِبِ الْغُسْلِ فَقَالَ: (وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ اَشْيَاءَ) اَحَدُهَا الصَّلَاةُ فَرْضًا اَوْ نَفْلًا. (وَ)الثَّانِي (قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ) غَيْرِ مَنْسُوْخِ التِّلَاوَةِ اَيَةً كَانَتْ اَوْحَرْفًا سِرًّا اَوْجَهْرًا وَخَرَجَ باِلْقُرْأنِ التَّوْرَاةُ وَالْاِنْجِيْلُ اَمَّا اَذْكَارُ الْقُرْآنِ فَتَحِلُّ لَابِقَصْدِ الْقُرْأنِ 

Kemudian mushannif menyisipkan pembicaraan untuk menyebutkan sesuatu yang semestinya diterangkan di dalam pasal terdahulu yaitu pasal perkara yang mewajibkan mandi, maka beliau berkata :

Dan haram bagi orang yang sedang Junub untuk melakukan 5 perkara, yaitu ;

  1. Sholat.
  2. Baca qur’an.
  3. Nyentuh Qur’an.
  4. Thowaf.
  5. Berdiam di Masjid.

Dilarang Sholat

Pertama : Haram Mengerjakan shalat,baik shalat fardhu ataupun shalat sunnat. (sebab dia belum bersuci dari junubnya).

Dilarang baca Qur’an

Kedua : Diharamkan Membaca Al-Qur’an yang belum disalin bacaannya, meskipun satu ayat atau satu huruf, membacanya dengan suara pelan atau keras dan tidak termasuk haram membaca Taurat dan Injil.

Adapun dzikir-dzikir Qur’an (dengan lafadz Qur’an, pen.) tidak dengan’ tujuan membaca Al-Qur’an, maka halal hukumnya.

Penjelasan tentang dzikir bagi yang sedang junub

Apabila ada orang yang sedang junub, kemudian tiba-tiba terkena musibah, umpamanya terpelanting, lalu menyebut (dzikir) إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ الرَّاجِعُوْنً dengan lafadh Al-Qur’an Atau ketika hendak makan, lalu membaca :  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ dan lain sebagainya dengan tidak bertujuan membaca Al-qur’an, maka hukumnya tidak haram.

Tulisan Selanjutnya

Dalam keterangan selanjutnya adalah sebagai berikuit;

ۥ(وَ) الثَالِثُ (مَسُ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ) مِنْ بَابِ الْاُوْلَى. (وَ) الرَابِعُ (الطَوَافُ) فَرْضًا اَوْنَفْلًا. (وَ) الْخَامِسُ (الْمَكْثُ فِيْ الْمَسْجِدِ) لِجُنُبٍ مُسْلِمٍ اِلّا لِضَرُوْرَةٍ كَمَنِ احْتَلَمَ فِيْ الْمَسْجِدِ وَتَعَذَّرَ خُرُوْجُهُ مِنْهُ لِخَوْفٍ عَلَى نَفْسِهِ اَوْمَالِهِ. اَمَّا عُبُوْرُ الْمَسْجِدِ مَارًّا بِهِ مِنْ غَيْرِ مَكْثٍ فَلَا يَحْرُمُ بَلْ وَلَا يُكْرَهُ فِي الْاَصَحِّ. وَتَرَدُّدُ الْجُنُبُ فِي الْمَسْجِدِ بِمُنْزِلَةِ اللُّبْثِ وَخَرَجَ بِالْمَسْجِدِ الْمَدَارِسُ وَالرِّبْطُ. ۥ

Larangan menyentuh Mush-haf

Ketiga : Haram Menyentuh Mush-haf dan membawanya, (karena ia masih keadaan jinabah).

Jangan Thowaf

Keempat : diharmkan Thawaf, baik thawaf fardhu atau sunnah. (tidak haram jika sudah mandi besar).

Berdiam di Masjid

Kelima : Haram Berdiam di Masjid bagi orang Islam yang Junub, kecuali bila dalam keadaan terpaksa, seperti orang yang mimpi keluar air mani di dalam Masjid dan ia sulit ke luar dari dalam Masjid tersebut, karena khawatir dirinya atau harta bendanya.

Hukum melewati masjid bagi yang junub

Adapun melewati dalam Masjid tanpa berhenti, maka tidak haram hukumnya, dan menurut pendapat yang lebih Shaheh tidak dimakruhkan.

Mondar-mandirnya orang yang sedang jinabat di dalam masjid, maka sama halnya dengan berhenti. Keharaman tersebut terkecuali pada madrasah dan pondok.

Penjelasan Haramnya bagi yang Junub

Jika kita membaca uraian fiqih di atas maka kita bisa berkesimpulan sebagai berikut;

  1. Diharamkan bagi yang sedang junub selama belum mandi besar ialah; Sholat, Baca Qur’an, Nyentuh Qur’an, Thowaf dan Berdiam di Masjid. Boleh berdiam di Masjid jika terpaksa.
  2. Tidak dilarang bagi yang junub selain dari yang lima tersebutkan di atas.
  3. Bagaimana dengan bahasa orang-orang tua kita yang mengatakan; “Jika belum mandi besar jangan menyalakan api, memasak, makan, minum dan seterusnya”?, Kami menjawab; Semua itu tidak dilarang, hanya saja tentu lebih baiknya memang semua aktivitas kita jika bisa, maka lakukanlah dalam keadaan suci. terutama suci dari hadats besar.

Haramnya karena berhadats kecil

Tidak hanya berhadats besar ada larangannya aka tetapi berhadats kecilpun ada larangnnya. Sebagaimana diterangkan;

ثُمَّ اسْتَطْرَدَ الْمُصَنِفُ اَيْضًا مِنْ اَحْكَامِ الْحَدَثِ الْاَكْبَرِ اِلَى اَحْكَامِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِ فَقَالَ: (وَيَحْرُمُ عَلَى الْمُحْدِثِ)حَدَثًا اَصْغَرًا  (ثَلَاثَةُ) اَشْيَاءَ (الصَلَاةُ وَالطَّوَافُ وَمَسُ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ) وَكَذَا خَرِيْطَةٌ وَصُنْدُوْقٌ فِيْهِمَا مُصْحَفٌ

Kemudian Mushannif meneruskan lagi penjelasannya dari hukum-hukum hadats besar sampai kepada hukum-hukum hadats kecil, maka berkata mushannif:

Haram bagi yang berhadats kecil

Haram bagi Orang yang berhadats kecil melakukan 3 perkara.

  1. Yaitu Shalat.
  2. Thawaf.
  3. Menyentuh Mush-haf dan atau membawanya. Demikian Juga haram menyentuh bungkus dan peti yang di dalamnya terdapat Mush-haf.
Junub, Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil
Junub, Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil

Demikian Uraian Ringkas Materi tentang; Junub : Beberapa perkara yang diharamkan karenanya & sebab hadats kecil – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat. Mohon abaikan saja uraia kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ