Daftar Isi
Fadhilah Sholat Tasbih
Sholat Tasbih adalah salah satu jenis sholat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dan memiliki keutamaan besar, terutama dalam hal pengampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah. Sholat ini dinamakan “tasbih” karena dalam pelaksanaannya, bacaan tasbih ( سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ) diulang sebanyak 300 kali dalam empat rakaat.
🕌 Fadhilah Sholat Tasbih
Berikut adalah beberapa keutamaannya berdasarkan hadis dan keterangan ulama:
1. Menghapus Dosa-Dosa, Sekecil Apapun
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin Abdul Muthalib (pamannya):
“Jika kamu sanggup melakukannya setiap hari sekali, lakukanlah. Jika tidak mampu, maka setiap Jumat sekali. Jika tidak mampu, maka sebulan sekali. Jika tidak mampu, maka setahun sekali. Dan jika tidak mampu juga, maka seumur hidup sekali.”
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani)
📌 Makna hadis ini menunjukkan betapa besar pahala dan keutamaannya, sampai cukup dikerjakan sekali seumur hidup.
2. Sholat yang Dianjurkan Langsung oleh Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam
Nabi sendiri mengajarkan sholat ini secara langsung dan menganjurkannya, bukan sekadar amal dari sahabat atau tabi’in. Ini menandakan sholat ini memiliki kedudukan khusus di antara sholat sunnah lainnya.
3. Membiasakan Diri Bertasbih
Sholat ini mengajarkan kita untuk selalu mengagungkan Allah, karena dalam setiap rakaat terdapat 75 kali bacaan tasbih, total 300 tasbih dalam satu sholat. Ini membuat hati lebih tenang, tunduk, dan bersih dari kesombongan.
4. Menghidupkan Malam dengan Ibadah
Jika dikerjakan pada malam hari, terutama di waktu sepertiga malam terakhir, maka nilainya bisa berlipat karena termasuk qiyamul lail, yakni ibadah yang sangat dicintai Allah.
5. Pahala yang Sangat Besar
Karena bacaan tasbihnya yang banyak, dan gerakan sholatnya yang penuh kekhusyukan, maka pahalanya sangat besar. Ia mengandung unsur dzikir, doa, istighfar, dan sholat — empat ibadah dalam satu paket.
Kapan Waktu yang Tepat Melakukannya?
- Malam hari (terutama setelah Isya atau di sepertiga malam terakhir)
- Siang hari (boleh juga dilakukan di waktu Dhuha)
- Tidak dianjurkan dilakukan di waktu-waktu yang dilarang (seperti setelah Subuh hingga matahari terbit, atau setelah Ashar hingga matahari terbenam)
Pentingnya mengerjakan sholat tasbih
Hal yang perlu juga kita pikirkan menganai pentingnya mengerjakan sholat tasbih, dalam hal ini saya sampaikan keterangan berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً
Arti Hadits di atas dalam bahasa Indonesia
Artinya: Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, “Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu; dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Engkau sholat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat (Al-Qur’an). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, ‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar sebanyak 15 kali. Kemudian ruku’, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu rakaatnya. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan (sholat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali dalam umurmu.”
Demikian penjelasan singkat mengenai kautamaan sholat tasbih.
Jika Pembaca ingin mengerjakannya silahkan baca juga di ling berikut ini: Sholat Tasbih
Barangkala terdapat khilap dalam saya menuliskan artikel ini, maka kepada semua para pembaca saya mohon ma’af, dan kepada Allaah Ta’ala kita semua mohon ampun.
Wallahul-muwafiq.