Dalil Taubat, Kautamaan dan Waktu pelaksanaan Shalatnya

Diposting pada

Dalil Taubat, Kautamaan dan Waktu pelaksanaan Shalatnya -. Pada halaman ini fiqih.co.id akan sampaikan urannya secara rinci. Dan untuk lebih jelasnya mengenai dalil dan yang lain-lainnya maka baca uarainya di bawah ini sampai selesai.

Daftar Isi

Dalil Taubat, Kautamaan dan Waktu pelaksanaan Shalatnya

Sesungguhnya ada banyak dalil tentang bertaubat diterangkan dalam al-qur’an. Demikian juga diterangkan dalam banyak hadits. Secara rinci dan ringkasnya mengenai dalil taubat maka baca saja sampai selesai dibawah ini penjelasannya.

Mukadimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّوْبَةِ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَهُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ  عَلَى أَشْرَافِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَ بَعْدُ

Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rahmat dan Salam semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad ﷺ, keluarga dan shahabatnya semua, Aamiin. Pembaca yang kami banggakan hadanallahu wa iyyakum ila shirothil mustaqiim, aamiin. Berikut uraian singkat dan terinci tentang dalil dan waktu pelaksanaan shalat taubat.

Dalil Tentang Bertaubat

Ada banyak sekali dalil-dalil tentang bertaubat dari perbuatan maksiyat dan kedurhakaan kepada Allah. Namun kami akan sampaikan secara singkat saja mudah-mudahan terbantu. Diantara dalil-dalilnya adalah sebagai berikut:

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 8:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan ‘Taubat Nasuha’ (taubat yang sebenar), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, pada hari Allah tidak akan menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengannya; cahaya (iman dan amal soleh) mereka, bergerak cepat di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka (semasa mereka berjalan); mereka berkata (ketika orang-orang munafik meraba-raba dalam gelap-gelita): “Wahai Tuhan kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan limpahkanlah keampunan kepada kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu” (QS. At-Tahrim ayat 8)

Dalil taubat Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 135 :

ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 17 :

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Dan masih banyak ayat yang lainnya yang tidak kami tuliskan di sisni.

Dalil Haits tentang taubat

Demikian juga hadits-hadits tentang  taubat, shalat taubat dan beristigfar. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Hadits Nabi SAW: Riwayat Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi :

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ لَهُ

Artinya: “Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.”

Hadits Riwayat Abdul Aziz bin Abu Rawwad, dari Nafi’ dari Ibnu Umar

Dalam hadits ini redaksinya sebagai berikuit:

كَانَ إِذَا شَهِدَ الْعِشَاءَ الآخِرَةَ مَعَ النَّاسِ صَلَّى رَكَعَاتٍ، ثُمَّ نَامَ، وَإِذَا لَمْ يَشْهَدْهَا فِي جَمَاعَةٍ، أَحْيَا لَيْلَةً، قَالَ: أَخْبَرَنِي بَعْضُ أَهْلِ مَعْمَرٍ، أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُهُ، فَحَدَّثْتُ بِهِ مَعْمَرًا، قَالَ: كَانَ أَيُّوبُ يَفْعَلُهُ

Artinya: “Apabila Ibnu Umar shalat Isya’ berjamaah, maka dia shalat beberapa rakaat, lalu tidur. Apabila tidak shalat berjamaah, maka ia bangun malam dan ia berkata:.  Telah menceritakan padaku sebagian ahli Ma’mar, bahwa dia melakukan itu (shalat taubat), lalu aku ceritakan pada Ma’mar dan ia berkata: Ayyub juga melakukannya.”

Ajaran Ulama Tentang Taubat

Ajaran para ulama yang didasarkan pada hadits Nabi di antaranya diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib, dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq bahwa Rasulullah bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ

Artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya”.

Kemudian Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihâyatuz Zain menuturkan perihal shalat taubat sebagai berikut:

وَمِنْه صَلَاة التَّوْبَة وَهِي رَكْعَتَانِ قبل التَّوْبَة يَنْوِي بهما سنة التَّوْبَة

Artinya: “Termasuk shalat sunah adalah shalat tobat, yakni shalat dua rakaat sebelum bertobat dengan niat shalat sunnah tobat.”

Penjelasan Syekh Nawawi tersebut bisa kita simpulkan bahwa shalat tobat merupakan shalat sunnah yang terdiri dari dua rakaat dan dilakukan sebelum seseorang bertaubat kepada Allah atas dosa yang telah dilakukannya.

Keutamaan Sholat Taubat

Keutamaannya Sholat Taubat sudah pasti amat banyak. Maka cukup terang sekali terdapat dalam beberapa keterangan bahwa dengan sudah bertaubatnya seseorang sudah tentu ia mendapat beberapa keutamaan. Dan diantara keutamaannya itu adalah:

  1. Dosa-dosanya diampuni.
  2. Allah Subhanau wa Ta’ala Meridhainya.
  3. Memperoleh kasih sayang Allah
  4. Neraka Pintunya jelas terkunci.
  5. Syurga Pintunya Pasti Terbuka untuknya.
  6. Keni’matan ibadah kepada Sang maha Pencipta akan terasa.
  7. Segala amal sudah jelas diterima oleh Allah.
  8. Begitu juga sesudah bertaubat maka amal jariyah kita akan mendapatkan keutamaan.
  9. Dzikir, doa dan lain-lainnya dari semua kebaikan sudah pasti berlipat ganda pahalanya dari Allah.
  10. Dan masih banyak lagi yang lain-lainnya.

Allah SWT berfirman dalam al-qir’an surat Ali Imran sebagai berikut :

أُو۟لَٰٓئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ

Artinya: “Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali- Imron ayat 136)

Waktu Pelaksanaan Shalat taubat

Shalat Taubat adalah merupakan Shalat mutlak dan untuk waktu Shalat Taubat tidak ada waktu khusus seperti Shalat sunah-sunah yang mempunyai waktu pada umumnya, jadi untuk Shalat sunah taubat itu bisa dilaksnakan kapan saja baik di waktu sian ataupun malam yang penting tidak dilakukan pada waktu yang diharamkan yaitu:

  1. Setelah Shalat shubuh yang tidak ada sebab
  2. Pas Terbitnya mata hari sampai denga benar-benar terbit setinggi tombak
  3. Pas tengah hari kecuali hari jum’at
  4. Setelah Shalat ‘asar yang tidak ada sebab
  5. Pas Terbenam mata hari hingga benar-benar terbenam.

Bertaubat tidak bisa dinanti-nanti, sebab jika ditunda-tunda maka itu akan lebih berbahaya, masalahnya apabila seseorang telah melakukan kesalahan dan ia tidak segera bertaubat, maka pengaruh dari dosa-dosanya tersebut akan semakin bertumpuk.

Oleh sebab itu, bila ia telah berbuat suatu kesalahan atau dosa maka sudah semestinya yang bersangkutan harus segera bertaubat. Namun demikian beberapa kalangan ulama menyatakan bahwa waktu yang paling utama untuk melaksanakan Shalat taubat adalah pada 2/3 malam atau pada waktu qiyamul lail dilaksanakan.

"<yoastmark

Demikian ulasan tentang : Dalil Taubat, Kautamaan dan Waktu pelaksanaan Shalatnya -. Semoga Pembaca dapat memahimnya. Jika uraian ini ternyta tidak sependapat dengan anda mohon abaikan saja. Terimakasih atas Kunjungannya. Jazakumullahu Khoiran Katsiro.