Kesucian Jiwa, Kebersiahan Hati Orang Yang BerPuasa bersih dari Dosa

Diposting pada

Kesucian Jiwa, Kebersiahan Hati Orang Yang BerPuasa bersih dari Dosa – Yang In Sya Allah Materi ini bisa dijadikan bahan Khutbah Idul Fitri. Pada kesempatan kali ini fiqih.co.id akan menuliskan materi Khutbah Hari Raya Fitri dengan tema; Kesucian Jiwa, Kebersiahan Hati

Dalam Uraian Materi Khutbah untuk kali ini kami sampaikan secara sederhana kemudian kami kemas menjadi teks khutbah. Untuk lebih rincinya antum silahkan baca teks materi khutbah berikut ini.

Daftar Isi

Kesucian Jiwa, Kebersiahan Hati Orang Yang BerPuasa bersih dari Dosa

Kesucian Jiwa dan kebersihan hati adalah keniscayaan bagi umat islam. Terlebih dan terkhusus bagi yang sudah sempurna menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan.

Oleh karenanya mari kita berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kesucian jiwa dan kebersihan hati. Dan Materi khutbah kali ini isinya kami sampaikan secara ringkas tentang prihal dimaksud, berikut ini teks khutbahnya;

Khutbah Pertama Arabnya

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر،الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر

الله أكبر عَدَدَ مَا ذَكَرَ اللهَ ذَاكِرٌ وَكَبَّرْ

الله أكبر عَدَدَ مَا صَامَ صَائِمٌ وَأَفْطَرَ

الله أكبر عَدَدَ مَا فَرَحَ طَائِعٌ وَاسْتَبْشَرَ

الله أكبر عَدَدَ مَا اسْتَرْجَعَ مُذْنِبٌ وَتَذَكَّرَ

الله اكبر عَدَدَ مَا تَابَ تَائِبٌ وَاسْتَغْفَرَ

الله أكبر عَدَدَ مَا تَلَا قَارِئٌ لِلْقُرْآنِ وَتَدَبَّرَ

الله أكبر عَدَدَ مَا فَاحَ ذِكْرُ اللهِ بِالْأَلْسُنِ وَتَعَطَّرً

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ, وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الله أكبر

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.

Allah Yang maha besar Maha Suci Allah Segala puji bangi-Nya Tidak ada tuhan yang wajib kita sembah kecuali Allah.

Dan Hanya kepada Allah kita menyembah juga hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolngan.

Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan 1443 H. yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat ‘Id kita pada pagi ini, Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat menguatkan kita beribadah kepada Allah SWT dalam menjalani sisa umur kita ini,

juga dapat meningkatkan Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup serta mengangkat derajat kita menjadi amat mulia dalam pandangan Allah SWT.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.

Pagi ini umat Islam pada umumnya berada dalam kesucian jiwa, kebersihan hati dan mudah-mudahan semuanya kembali kepada fitroh setelah menunaikan ibadah Ramadhan sebulan penuh.

Pada pagi ini pula perasaan umat Islam ada yang bahagia ada yang bercampur sedih ada pula yang betul-betul bersedih.

Kita berbahagia, karena kita dapat menyempurnakan ‘ibadah puasa dengan segala amalan-amalan sunah lainnya, sehat lahir dan batinnya kemudian disempurnakan pula dengan menunaikan zakat fitrah serta tebebas  dari segala cengkraman kesulitan.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَ الذُّنُوْبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi telah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat pada malam harinya. Barangsiapa puasa Ramadhan dan shalat malam dengan mengharap ridha Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya (HR. Ahmad).

Setelah sebulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam hadis Qudsi:

إِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا إِلَى عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى  : يَا مَلَائِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ  إِنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٍ : يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ إِرْجِعُوْا إِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى:  يَا عِبَادِيْ صُمْتُمْ لِيْ وَأَفْطَرْتُمْ لِيْ فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ

Artinya: “ Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajikan tentu ia meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’.

Kemudian berseru yang mengundang: ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangkitlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”

اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Selama sebulan, kita menahan lapar dari makanan, haus dari minuman yang halal di siang hari. Kemudian Relakah kita sekarang memenuhi perut kita dengan makanan dan minuman yang haram? Setelah hari ini kita diuji, apakah kita termasuk orang yang terus mensucikan diri, berdzikir, dan shalat atau malah sebaliknya?

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّى ۞ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri, dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. “(Al A’la: 14-15)

Atau termasuk orang yang:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا 

 “Bahkan kalian memilih sibuk dengan kehidupan dunia. “ (QS. Al A1a: 16)

اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah!

Nabi Muhammad s.a.w. selalu membaca surat al-Ala pada shalat ‘Idnya. Sayyidina Ali k.w. berkata “Seandainya orang tahu apa yang terdapat pada surat al-‘Ala, ia akan membacanya dua puluh kali dalam sehari. Apa yang terdapat dalam surat al-‘Ala? Mengapa para khatib dan imam membaca surat al-Ala?

Shalat Idul Fitri adalah shalat yang memisahkan kita antara Ramadhan dan sesudah Ramadhan, antara hari-hari latihan kesucian dan mempertahankannya. Marilah kita perhatikan kembali surat al-Ala:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى

“Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.” (QS. Al Ala: 1)

Sucikan nama Allah dengan dzikir, doa, istighfar, shalat dan amal saleh. Sucikan Dia dengan mensucikan diri kita, seperti yang kita lakukan dalam bulan Ramadhan,

الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى ۞ وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى

“Dia yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan qodar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”

(QS. Al A’la: 2-3)

Inilah salah satu sifat Allah. Ia menciptakan siapa saja yang dikehendakinya. dan menuntunnya ke arah kesempurnaan. Ia menetapkan ketentuan dan memberi petunjuk. Hanya orang yang mengikuti ketentuan dan petunjuk-Nya yang bergerak menuju kesempurnaan.

وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى ۞ فَجَعَلَهُ غُثَاء أَحْوَى

“Dan Allahlah yang menggelarkan rerumputan hijau, lalu menjadikannya sampah yang hitam.” (QS. Al A’la: 4-5)

Inilah sifatAllah yang kedua: menurunkan makhluk-Nya yang melanggar ketentuan dan petunjuk-Nya, dari kedudukan yang mulia ke lembah rendah, dari rerumputan yang hijau menjadi sampah yang hitam.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Kedua : Bahagia bercampur sedih, karena ia juga dapat menyempurnakan ‘ibadah puasa dengan segala amalan-amalan sunah lainnya, sehat lahir dan batinnya, namun ia berada dalam kesulitan dan kesempitan Penghasilan tidak mencukupi kebutuhan dapur, sementara segala kebutuhan harganya melambung tinggi, jangankan buat ongkos pulang kampung untuk kumpul bersama keluarga, buat berzakat fitrah saja nyaris tidak cukup.

Dan buat makan pada pagi ini saja ia hanya menghangatkan nasi bekas, Allahu Akbar walilihil-hamd. Sebagai Naluri manusia jika kita berada di posisi sperti ini tentu seperti itulah yang akan kita rasakan.

Selanjutnya ada juga yang betul-betul bersedih, Karena ia tidak dapat melaksanakan puasa dengan sempurna disebakan oleh sesuatu hal, misal kehidupannya selalu berada dalam kesulitan berbagai ujian datang silih berganti, tidak bisa kumpul bersama keluarga ditambah lagi anggota keluargannya yang paling ia cintai, tiba-tiba saja berpulang ke rahmutullah dengan berbagai penyebab kematian yang sudah Allah taqdirkan, sehingganya pada hari yang berbahagia ini dia tidak lagi berkumpul bersama keluraga, karena dia harus berpulang ke rahmatullah.

Allahu akbar walilhil-hamd. Di saat Hidup dirudung duka, seiring berjalannya waktu tak terasa sampailah malam tanggal satu syawal lalu ia mendengar gemuruh suara takbir tahmid dan tahlil di Masjid-masjid, di Musholla dan di segenap penjuru, gemuruh Takbir terdengar, suaru itulah yang sangat menusuk perasaan orang yang beriman, hingga hati bergetar jantung pun berdenyut diatas normal, bayangkan…. andai diantara jama’ah kita sekarang ini  berada di posisi seperti mereka  yang tengah berduka, Allahu akbar walillahil-hamd sebagai naluri manusia tentunya tak akan bisa terbendung lagi aliran air mata akan membasahi pipi, Semoga mereka diberi kekutan dan kesabaran dalam menghadapinya amiin ya Robbal-‘alamin.

Ma’asyirol Muslimin Muslimat Rahimakumullah.

Mudah-mudahan kita semua snantiasa dijaga Allah, terhindar dari segala macam musibah, panjang umur sehat lahir dan batin bertemu lagi dengan Ramadha tahun depan untuk ber’ibadah kepad-Nya, ditolong Allah, dikasih sayangi Allah, diberi banyak rezeqi untuk mengabdi kepada-Nya serta senantiasa diberi kekuatan dalam menjalankan ‘ibadah kepada-Nya….. amiin ya Robbal-‘alamin.

Demikian Khutbah ‘idul- fitri tahun ini 1443 H yang dapat saya sampaikan, semoga mendapat ridha Allah SWT.

Dan mudah-mudah kita bisa memetik hikmah uraian diatas sehingga kita kedepan akan lebih bai lagi dari sebelumnya serta selalu berhati-hati dalam menjaga nikmat Allah yang Allah titipkan kepada kita masing-masing Amiin Ya Robbal-‘Alamiin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَاتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah kedua Idul Fitri

الله اكبر ۷×  الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، لااله الاّالله والله اكبر، الله اكبر ولله الحمد

أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ وَصَوَّرَهُ مِنَ الْعَدَمِ، وَقَدَّرَ رِزْقَهُ وَاَجَلَهُ وَعَلَيْهِ بِكَأْسِ الْمَنُوْنِ قَدْ حَكَمْ، اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنَ الْاَلَمْ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَرَفَ اللهُ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ وَبِهِ خَتَمْ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الهِ وَاَصْحَابِهِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ {امابعد} يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قال الله تعالى : فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ فَعَسَى اللّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُواْ عَلَى مَا أَسَرُّواْ فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِ يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ و ءالهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ آمين يَا مُجِيْبَ السَـائِلِيْن اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ

اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

اَللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا اَللَّهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمِ لاَ يَنْفَعُ  وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَسْبَعُ وَمِنْ دُعَاءِ لاَيُسْمَعُ  رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِوالحمد لله رب العالمين

Kesucian Jiwa
Kesucian Jiwa

Demikian penjelasan materi mengenai ; Kesucian Jiwa, Kebersiahan Hati Orang Yang BerPuasa bersih dari Dosa – semoga materi ini bermanfaat