Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya

Diposting pada

Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya – Pembaca yang kami banggakan kali ini perkenannkan Fiqih.co.id menyampaikan tentang Keutamaan Shalat Hajat. Dan untuk lebih jelasnya silahkan disimak secara seksama uraiannya di bawah ini.

Daftar Isi

Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya

Siapa saja yang menunaikan shalat hajat maka In Syaa Allah ia akan emndapatkan keutamaannya. Lantas apa saja keutamaan shalat hajat tersebut?. Jawabannya ada di bawah nanti. Oleh karena itu baca uraian ini sampai selesai.

Mukadimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

بِسْمِ اللهِ وَالْـحَمْدُ للهِ،  وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ، أَمَّا بَعْدُ

Saudaraku semua kaum Muslimin Muslimat Rahmatullahi ‘alaina wa ‘alaikum ajma’iin Aamiin. Puji dan Syukur selalu kita panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah ats jungjunan kita nabi Agung Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam.

Setiap kita yang sudah melaksanakan shalata hajat tentu menginginkan ketuamaannya.  Lalu bagaiman supaya kita mendapatkan keuataan shalat hajat?. Baca uraiannya di bawah ini.

Keutamaan Sholat Hajat

Ada beberapa Keutamaan sholat hajat yang bisa diperoleh oleh setiap orang-orang yang sering mengerjakannya. Adapun diantra beberapa keutamaan Shalat hajat adalah sebagai berikut:

A. Allah Mencintainya

Orang yang telah menunaikan shalat hajat berarti ia telah menyampakan hajatnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala denga melalui shalat. Dengan telah melakukan permohonannya melalui shalat maka itu adalah perihalyang disukai oleh Allah Ta’ala. Dan apa bila orang telah dicintai Allah maka mudah-mudahan dia akan menjadi kekasih Allah. Diterangkan dalam sebuah hadits sebagai berikut:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – : إِنَّ اللهَ قَالَ ( مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعُهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرُهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدُهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلُهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنْ اِسْتَعَاذَنِيْ لَأُعِيْذَنَّهُ ) رواه البخاري

Artinya: dari Abu hurairoh r.a. beliau berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya”. (HR. Bukhori).

B. Memperoleh Derajat yang Luhur

Dengan seringnya melakukan shalat hajat pada setiap ada keperluan, maka berarti ia akan semakin seringnya ruku’ dan sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Memperbanyak ruku’ dan sujud itu diperintahakan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.Sebagaimana dalam Sabdanya.

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً، (رواه البخاري 

Artinya: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak sholat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapus dosamu”. (HR. Bukhori).

C. Hajatnya Dikabulkan

In Syaa Allah dengan melakukan shalat hajat dalam setiap memliki hajat yang diimbangi dengan usaha secara lahiriyah, maka akan dikabulkan segala hajatnya baik hajat dunia maupun hajat akhirat.

Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ مُعَجِّلاً أَوْ مُؤَخِّراً، (رواه أحمد

Artinya: Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat (HR. Ahmad)

D. Akan Menjadi Penghuni Syurga

Apalah arti semua amaliyah kita sewaktu di dunia yang begitu megah jika di akhirat nanti kita masuk neraka. Oleh karena itu raihlah syurga dengan meperbanyak shalat hajat. Adapun hajat kita yang tidak ada batasannya adalah hajat kita di akhirat.

Hidup di dunia ini hanya ibarat mampir sebentar ditengah perjalanan menuju pulang. Sedangkan yang kekal abadi itu justru di akhirat. Maka oleh karena itu selain dari wajibnya shalat  lima waktu, ada juga shalat sunnah yang dianjurkan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِمَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ يُقْبِل بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ (رواه مسلم، رقم ٢٣٤

Artinya: “Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga”. (HR. Muslim, no. 234)

E. Diampuni Dosanya

Seperti dalam hadits yang telah disebutkan tadi: “Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga”. Hadits ini memberikan Pengertian kepada kita bahwa : “Tidak akan mungkin sesorang bakal bisa masuk Syurga melainkan orang yang bersih tidak mempunyai dosa”.

Maka hamba Allah yang selalu memohon kepada Allah niscaya Allaah akan semakin dekat dan semakin menyayanginya. Oleh sebab itu tidaklah seseorang itu memperoleh kasih sayang Allah melainkan hanya orang-orang yang telah dima’afkan serta diampuni segala dosanya oleh Allah Subahanahu wa Ta’ala.

Amalan Setelah Shalat Hajat

Jika tidak merasa keberatan maka sebaiknya setelah selesai mengerjakan shalat hajat baca amalan berikit ini sebelum memanjatkan doa.

١ – أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِ وَ الذُّنُوْبِ : ٣ كالي

٢ – أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ : ٣ كالي

٣ –  اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ : ٤٠ كالي أتو سٓإِخْلَاصْۑَا برافا سجا

٤ –  يَا ذَاالْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأوَّلِيْن وَاْلأَخِـرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. آمين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ يَامَّعْبُوْدُ حَمْدًا يُوَفِى نِعْمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَـرِيْمِ وَعَـظِيْمِ سُلْطَانِكَ

٥ –  لَاِلَهَ اِلَّااللهُ الْحَكِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّوَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ لَا تَدَعْ لِى ذَنْبًا اِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا اِلَّافَرَّجْتَهُ وَلَاحَاجَةً اِلَّا هِيَ لَكَ رِضًااِلَّاقَضَيْتَهَا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِينَ ٦ – يَا اللهُ إِنَّكَ تَعْلَمُ حَاجَتِيْ ……….. سبوتكن حاجتۑَا  سُجُوْدْ بوليه مينتا كفدا الله دڠن مۤڠْڮُوْنَاكَنْ بَهَاسَا دَائۤيْرَاهْ……. والحمد لله رب العالمين

Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya
Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya

Adapun Cara Perakteknya Shalat Hajat yg dua rakaat maka baca saja pada link ini : ⇒ Sholat HajatKemudian cara Shalat Hajat yang 4 rakaat mka baca saja pada linik yang ini : ⇒ Shalat Hajat 4 Rakaat

Demikian ulasan tentang Keutamaan Shalat Hajat, Amalannya Serta Dalil-Dalilnya Semoga bermanfaat untuk yang mau mengamalkannya. Mohon Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.