Nafkah adalah; Hukumnya Memberi Nafkah Beberapa Kerabat

Diposting pada

Nafkah adalah; Hukumnya Memberi Nafkah Beberapa Kerabat Materi ini tentang Pemberian nafka kerabat dengan beberapa sebab. Pada artikel ini fiqih.co.id  akan nerangkan singkat dan ringkas, dibagi dua artikel secar bersambung.

Uraian mengenai Materi ini fiqih.co.id mengutip dari kitab: “Fathul qoribul Mujib” pada fasal fi ahkami nafaqatil aqorib. Selanjutnya mari kita langsung baca saja pada pokok pembahasan kita di bawah ini.

Daftar Isi

Nafkah adalah; Hukumnya Memberi Nafkah Beberapa Kerabat

Kata Nafkah adalah diambil dari bahasa arab yang mengandung pengertian “Infaq”. Infaq itu senderi mempunyai pengertia “Mengeluarkan” dalam arti buat mebiayai yang dianggap perlu.

Untuk lebih tegasnya dalam massalah Nafqah kerabat ini mari kita langsung saja baca kutipan singkatnya dari Kitab kecil berna: “Fathul qoribul Mujib” sebaga berikut;

Nafkah adalah

Beberapa hukum memberi nafkah pada kerabat telah diteranmgkan dalam fiqih sebagai berikut;

فصل): فِيْ أَحْكَامِ نَفَقَةِ اْلأَقَارِبِ وَفِيْ بَعْضِ نُسْخِ الْمَتْنِ تَأْخِيْرُ هَذَا الْفَصْلِ عَنِ الَّذِيْ بَعْدَهُ. وَالنَّفَقَةُ مَأْخُوْذَةٌ مِنَ الْإِنْفَاقِ، وَهُوَ الْإِخْرَاجُ وَلَا يُسْتَعْمَلُ إِلَّا فِيْ الْخَيْرِ. وَلِلنَّفَقَةِ أَسْبَابُ ثَلَاثَةٌ، الْقَرَابَةُ، وَمِلْكُ الْيَمِيْنِ، وَالزَّوْجِيَّةُ. وَذَكَرَ الْمُصَنِّفُ السَّبَبَ الْأَوَلَ فِيْ قَوْلِهِ (وَنَفَقَةُ الْعُمُوْدَيْنِ مِنْ الأَهْلِ وَاجِبَةٌ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْمَوْلُوْدِيْنَ) أَيْ ذُكُوْراً كَانُوْا أَوْ إِنَاثاً اِتَفَقُوْا فِيْ الدِّيْنِ أَوْ اِخْتَلَفُوْا فِيْهِ وَاجِبَةٌ عَلَى أَوْلَادِهِمْ

Pasal : Menerangkan tentang hukum-hukumnya memberi nafakah beberapa kerabat. Tersebut dalam sebagian keterangan kitab Matan, yaitu mengakhirkan pasal ini pada sesudahnya. Kata “Nafakah ” = (نَفَقَةْ) adalah terambil dari kata “Inf’aq” = (إِنْفَاقْ). Adapun pengertian Infaq ialah “mengeluarkan”, kata Infaq ini tidak dipakai kecuali dalam hal kebaikan.

Di dalam hal Nafakah ada tiga sebab, yaitu :

  1. Sebab masih ada hubungan kerabat.
  2. Sebab pemilikan Amat.
  3. Sebab perjodohan (perkawinan).

Mushannif menerangkan sebab yang pertama dalam perkataannya, bahwa memberikan nafakah kepada dua orang yang menjadi pusaka dari keluarga adalah wajib hukumnya bagi beberapa orang tua dan beberapa anak; baik ke dua orang itu laki-laki atau perempuan, baik mereka itu satu agama atau berlainan agamanya, (hukum wajib itu ) berlaku atas anak-anaknya dan orang tuanya.

Wajib dan tidaknya nafkah

فَأَمَّا الْوَالِدُوْنَ) وَإِنْ عَلَوْا (فَتَجِبُ نَفَقَتُهُمْ بِشَرْطَيْنِ الْفَقْرِ) لَهُمْ وَهُوَ عَدَمُ قُدْرَتِهِمْ عَلَى مَالٍ أَوْ كَسْبٍ (وَالزَّمَانَةِ أَوِ الْفَقْرِ وَالْجُنُوْنِ) وَالزَّمَانَةِ هِيَ مَصْدَرُ زَمَنَ الرَّجُلُ زَمَانَةً إِذَا حَصَلَ لَهُ آفَةٌ، فَإِنْ قَدَّرُوْا عَلَى مَالٍ أَوْ كَسْبٍ لَمْ تَجِبْ نَفَقَتُهُمْ

Adapun beberapa orang tua dan terus ke atas, maka wajib menafakahi mereka dengan adanya dua syarat, yaitu :

  1. Mereka berada dalam keadaan fakir, yaitu ketidak mampuan mereka untuk menguasai harta atau melaku kan pekerjaan.
  2. Dan berada dalam keadaan lumpuh atau fakir dan lagi pula gila. Kata “Zamanah” adalah masdar kata “Zamuna Ar-Rajulu Zamanatan” maknanya ialah ketika laki-laki telah berhasil terkena afat ,

Apabila mereka mampu untuk mempunyai harta atau adanya pekerjaan yang tertentu, maka tidak wajib memberikan nafakah kepada mereka.

وَأَمَّا الْمَوْلُوْدُوْنَ) وَإِنْ سَفَلُوْا (فَتَجِبُ نَفَقَتُهُمْ) عَلَى الْوَالِدِيْنَ (بِثَلَاثَةِ شَرَائِطَ) أَحَدُهَا (الْفَقْرُ وَالصِّغَرُ) فَالْغَنِيُّ الْكَبِيْرُ لَا تَجِبُ نَفَقُتُهُ (أَوِ الْفَقْرُ وَالزَّمَانَةُ) فَالْغَنِيُّ الْقَوِيُّ لَا تَجِبُ نَفَقَتُهُ (أَوِ الْفَقْرُ وَالْجُنُوْنُ) فَالْغَنِيُّ الْعَاقِلُ لَا تَجِبُ نَفَقَتُهُ 

Adapun beberapa anak dan terus ke bawah maka wajib hukumnya atas para orang tua untuk memberikan nafakah kepada mereka dengan adanya tiga syarat, yaitu :

  1. Dalam keadaan fakir serta masih kecil. Sedangkan anak mampu (kaya) dan sudah besar, maka tidak wajib memberikan nafakah kepadanya.
  2. Atau fakir serta dalam keadaan lumpuh. Adapun anak yang kaya serta kuat maka tidak wajib memberikan nafakah kepadanya.
  3. Atau fakir lagi pula gila. Maka anak yang kaya serta berakal sehat tidaklah wajib memberikan nafakah kepadanya.

Nafkah Roqiq dan baha-im

وَذَكَرَ الْمُصَنِّفُ السَّبَبُ الثَّانِي فِيْ قَوْلِهِ (وَنَفَقَةُ الرَّقِيْقِ وَالْبَهَائِمِ وَاجِبَةٌ) فَمَنْ مَلَكَ رَقِيْقاً عَبْدًا أَوْ أَمَةً أَوْ مُدَبَّراً أَوْ أُمَّ وَلَدٍ أَوْ بَهِيْمَةً، وَجَبَ عَلَيْهِ نَفَقَتُهُ، فَيُطْعِمُ رَقِيْقَهُ مِنْ غَالِبِ قُوَّتِ أَهْلِ الْبَلَدِ وَمِنْ غَالِبِ أُدْمِهِمْ بِقَدْرِ الْكِفَايَةِ، وَيَكْسُوْهُ مِنْ غَالِبِ كِسْوَتِهِمْ، وَلَا يَكْفِيْ فِيْ كِسْوَةِ رَقِيْقِهِ سَتْرُ الْعَوْرَةِ فَقَطْ. (وَلَا يُكَلَّفُوْنَ مِنَ الْعَمَلِ مَا لَا يَطِيْقُوْنَ)

Musonif menuturkan sebab yang kedua dalam perkataannya : Adapun memberikan nafakah kepada budak atau binatang piaraan (yang halal dimakan) adalah wajib hukumnya.

Siapa saja yang memiliki hamba sahaya atau Amat, Mudabbar, Ummu Walad atau memiliki binatang piaraan, maka wajib atas dia yaitu memberikan nafakah kepada si hamba itu.

Maka hendaknya memberikan makan kepada si hamba sahayanya menurut kebiasaan kekuatan ahli negeri serta kebiasaan bentuk lauk pauk ahli negeri itu (dengan ukuran) sekedar dapat mencukupi.

Dan juga hendaknya memberikan pakaian kepadanya sesuai dengan kebiasaan pakaian mereka ahli negeri, tidak cukup dalam hal memberi pakaian kepada hambanya sekedar menutupi aurat saja.  Hamba sahaya dan binatang piaraan itu tidak boleh dibebani pekerjaan yang mereka tidak. kuat.

فَإِذَا اسْتَعْمَلَ الْمَالِكُ رَقِيْقَهُ نَهَاراً أَرَاحَهُ لَيْلاً وَعَكْسُهُ وَيُرِيْحُهُ صَيْفاً وَقْتَ الْقَيْلُوْلَةِ، وَلَا يُكَلِّفُ دَابَّتَهُ أَيْضاً مَا لَا تَطِيْقُ حَمْلَهُ

Apabila Malik (pemilik) mengerjakan hamba sahaya di waktu siang hari, maka hendaknya memberikan istirahat di waktu malam dan di saat musim kemarau hendaknya memberikan istirahat di waktu qailulah.

Dan demikian pula tidak boleh membebani binatang Malik terhadap pekerjaan yang tidak kuat dia bawa.

Materi ini masih bersambung pada materi selanjutnya klik di sini:

Nafkah adalah
Nafkah adalah

Demikian Materi tentang ; Nafkah adalah; Hukumnya Memberi Nafkah Beberapa Kerabat mudah-mudahan saja materi yang sesingkat ini dapat difahami oleh para pembaca. Mohon abaikan saja bila dalam materi tersebut tidak sefaham dengan para pembaca. Terimaksih kami ucapka atas kunjungannya.