Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu Tahu

Diposting pada

Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu TahuPara Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Fiqih.co.id pada kesempata kali ini akan memberikan satu Materi ringkas tentang; Penciptaan Manusia. Sesuai dalil yang ada dalam al-Qur’an, maka penting kiranya semua kita untuk tahu akan hal ini.

Daftar Isi

Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu Tahu

Pada awal mulanya semua kita ini tidak ada. Lalu kemudian kita semua menjadi ada. Dan pada akhirnya nanti kita kembali tidak ada.

Yang kami maksudkan dengan kata awal tidak ada lalu menjadi ada dan seterusnya ini adalah; Kita dulu tidak ada di dunia, lalu kita sekarang ada di duni dan selanjutnya kita nanti akan meninggalkan dunia juga. Lalu bagaimana sesungguhnya awal mula proses penciptaan kita semua?. Ikuti penjelasan secara singkat berikut ini.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته، الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنشَأَنَا وَجَعَلَ لَنَا السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ كَمَا قَالَهُ اللهُ فِيْ كِتَابِهِ، وَ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلىَ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ:  أَمَّا بَعْدُ

Puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sholawat dan salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallama. Pembaca yang kami banggakan mari kita langsung saja ke pembicaraan kita kali ini yaitu mengenai penciptaan manusia.

Proses Penciptaan Manusia

Dalam hal penciptaan manusia ini Allah Subhanhu wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-qur’an Surat Al-Mulk ayat 23 sebagai berikut;

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ

Artinya: “Katakanlah: “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.”

Ayat tersbut ialah menerangka tentang hakikat proses awal kajadiannya manusia. Dengan kuasa Allah dia ciptakan manusia dan kemudian menganugerahinya fisik, hati dan nurani. Dalam Al-qur’an diterangkan bahwa manusia itu adalah ciptaan Allah yang dianugerahi berbagai ni’mat yang tak terhitung.

Jadi Al-qur’an ini adalah kitab sucinya ummat Islam. Isi daan kandungan al-qur’an tidak hanya menyapaikan tentang petunjuk kehidupan mausian saja.

Tapi lebih jauh dari itu ia membicarakan tentang proses kejadian manusia, kejadia alam semesata. Mulia alam nur, alam ruh, alam Rahim alam dunia, alam barzah dan semua alam yang aka di lewati oleh manusia dan akan merasakannya.

 Tahapan Penciptaan Manusia

Keteranga dalam al-qur’an mengenai proses penciptaan manusia ini terjadi pada dua tahapan yang berbeda. Dimana Tahapan yang pertama ialah tahapan primordial dan kemudian pada tahapan yang kedua adalah tahapan biologi.

Pada Tahapan Primordial

Pada Tahapan Primodial ini adalah saat manusia awal diciptakan pertama kali dari inti saripati tanah lalu kemudian diberikan ruh hingga bentuk yang seindah-indahnya. Hal ini sudah dijelaskan dalam beberapa ayat di antaranya berikut;

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلاً وَأَجَلٌ مُّسمًّى عِندَهُ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَ

Artinya: “Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (Surat Al-An’am Ayat 2)

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Surat Al-Hijr Ayat 28)

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِن طِينٍ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” (Surat Shad Ayat 71)

Pada ayat-ayat tersebut di atasa telah menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dari bahan dasar tanah, lalu kemudian dengan kuasa dan hukum-hukumnya, dibentuklah rupa serta beragam fungsi dari fisik yang ada pada tubuh manusia.

Perihal ini tentunya dilakukan Allah untuk manusia pertama Nabiyullah Adam ‘alaihis salaam. Sampai setelah itu adanya proses penciptaan manusia yang berupa hukum biologis.

Pada Tahapan Biologi

Pada Tahapan ini sudah menjadikan sunnatullah yakni ketetapan Allah meleawti proses biologis yang ada pada fisik atau bada manusia itu sendiri beserta segala perangkatnya.

Dalam proses ini ialah membedaka hakikatnya insaniyah menurut Islam bersama makhluk yang lainnya yang tidak memiliki ruh serta akal guna mengambil keputusan ketika dewasa.

Pada proses ini melewati tahapan-tahapan sebagai berikut;

  1. Pancara Sperma atau Nuthfah (yaitu adalah inti sari tanah yang dijadikan mani).
  2. Rahim (tersimpan dalam tempat yang kokoh).
  3. Segumpal darah atau ‘Alaqah (yakni darah yang beku bergantung pada didnding rahim).
  4. Sekerat daging atau Mudhghah (yakni Segumpal daging dan dibalut tulang belulang).
  5. Ditiupkan ruh pada janin

Tentang Nuthfah

Pada Proses Setetes Mani yang dipancarkan ini sebagaiman diterangkan dalam al-qur’an:

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى، أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّن مَّنِيٍّ يُمْنَى

Artinya: “Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?.” (QS Al-Qiyamah Ayat 36-37)

Terdapat juga pada ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam proses penciptaan manusia bermula dari sperma atau mani yang terpancar. Namun cuma setitik yang menjadi manusia. Hingga Allah memberikan ni’mat hidup melalui proses tersebut.

Mengenai Pembuahan

Sebelum terjadinya pembuahan pada Rahim perempuan, sekira kurang lebih 250 juta sperma terpancar dari laki-laki pada satu waktu. Dan dari 250 juta sperma yang terpancar ini hanya ada satu yang bisa bertemu dengan sel telur wanita atau ibu melalui saluran reproduksi wanita.

DIterangkan dalam al-qur’an;

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ، ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاء مَّهِينٍ

Artinya: “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (Surat As-Sajdah Ayat 7-8).

Segumpal Darah Yang Menempel pada Rahim

Di masa ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala;

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah.” (QS Al Alaq Ayat 2).

Kemudia sesudah melewati proses selama 40 hari, maka jadilah gumpalan darah yang ada dalam rahim ibu. Proses ini bermula dari air mani yang bertemu dengan sel telur, menjadi sel tunggal yang dikenal sebagai zigot.

Kemudian sesudah terjadinya zigot, mak ia akan berkembang biak dengan membelah diri menjadi gumpalan daging.

Zigot ini melekat nempel pada dinding rahim semisal akar yang kokoh yang tertancap pada tanah. Zigot  ini mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh ibu sebagai proses pertumbuhannya.

Dan pada saat zigot tumbuh ini yang ada dalam tubuh ibu maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan istilah “alaqah” yang artinya sesuatu yang menempel pada suatu tempat. Jada secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Pembungkusan Tulang oleh Otot

Pada tahap proses pembungkusan tulang dengan otot ini diterangkan dalam al-qur’an ;

ثُمَّ خَلَقۡنَا النُّطۡفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقۡنَا الۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ لَحۡمًا ثُمَّ اَنۡشَاۡنٰهُ خَلۡقًا اٰخَرَ‌ ؕ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِقِيۡنَ

Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS Al Mu’minun Ayat 14)

Para ahli embriologi menerangkan; tulang dan otot terbentuk secara bersamaan. Dan dalam penelitian berbagai ilmuan menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu sama persis seperti yang diterangkan dalam Al Quran.

Hikmah Proses Penciptaan Manusia

Adpun hikmahnya dari proses penciptaan manusia ini ialah sebagaimana diterangkan dalam al-qur’an;

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata); “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran : 190-191)

Dari ayat tersebut kita bisa memahami bahwa dibalik penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya itu terdapat tanda-tanda yang bisa menjadi ilmu pengetahuan apabila dipahami oleh orang-orang yang menggunakan akal.

Oleh karena itu hikmah dari memahami penciptaan Allah utamanya pada penciptaan manusia itu sangat banyak sekali.

Terlebih lagi Allah memberikan informasi bahwa memikirkan ciptaan Allah adalah saat duduk, berbaring, dan berdiri.

Mengenal Kemaha Besaran dan Kemaha Kuasaannya Allah

Di dalam mengenal kemaha besarannya Allah sreta kemaha kuasaannya Allah, pada hakikatnya tidak mungkin dihayati atau dilakukan apabila tidak pernah memperhatikan ciptaan-Nya.

Di dalam penciptaan dari segala penciptaan Allah itu sangat banyak ayat-ayat kekuasaan atau tanda-tanda kekusaan-Nya yang sangat tidak mungkin dapat dijangkau oleh kita.

Manusia Semakin Tunduk Pada Allah

Manakala manusia itu memahami kebesaran serta kekuasaan Allah ta’al melalui proses kejadiannya manusia, mak sudah barang tentu ia akan mengetahui betapa hebatnya Allah dengan segala hukum-Nya. Dari semua ini maka dia tentunya akan benar-benar tunduk kepada Allah Ta’ala.

Selain daripada itu semua tentu dia tidak akan sombong dan congkak berjalan di muka bumi ini. Karena dia menyadari bahwa yang membuat kehidupan, kematian, penciptaan dan lain sebagainya itu adalah Allah Ta’al, sedang manusia ini sama sekali tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan kuasanya Allah.

Misalnya air susu ibu. Bayi yang baru lahir akan terus meminum air susu ibu yang penuh gizi untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi. Air susu ini adalah hasil dari kerja hormon dan juga proses melahirkan yang telah dialami ibu. Andai saja disadari manusia akan penuh syukur dan tidak akan mungkin mengingkari Allah. Tanpa-Nya manusia akan lenyap, tidak bisa hidup, dan hilang keseimbangan dalam kehidupan di muka bumi.

Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu Tahu
Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu Tahu

Demikian Materi tentang;  Penciptaan Manusia Menurut Dalil Al-qur’an Yang Perlu Tahu – Semoga bermanfaat buat para pembaca sekalian. Terimakasih atas kunjungannya. Wallahul muwaffiq.