Shalat Sunnah Rawatib : Pengertian Dalil Dan Tata Caranya.

Diposting pada

Shalat Sunnah Rawatib : Pengertian Dalil Dan Tata Caranya. – Pada kesempatan kali ini Fiqih.co.id akan menerangkan tentang Shalat Sunnah Rawatib. Untuk lebih baiknya simak saja uraiannya di bawah ini.

Daftar Isi

Shalat Sunnah Rawatib : Pengertian Dalil Dan Tata Caranya.

Shalat Sunnah Rawatib adalah Shalat Sunnah yang mengiringi Shalat Fardu liam waktu. Uaraian mengenai shalat sunnah tersebut akan kami jelaskan di bawah ini.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ للهِ أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله   اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ:  أَمَّا بَعْدُ

Segala Puji hanya bagi Allah Tuha seru sekalian alam. Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam.

Shalat Sunnah

Arti dari shalat sunnah adalah shalat yang tidak diwajibkan. Shalat Sunnah jika dikerjakan akan mendapatkan pahal dan bila ditinggalkan maka tidak berdosa.

Pengertian Shalat Sunah Rawatib

Adapun Pengertian shalat sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu lima waktu.

Shalat sunnah rawatib itu terdapat dua sebutan yang beda. Jadi ada yang disebut qobliyah dan ada juga yang disebut ba’diyah.

Sunnah Qobliyah Dan Ba’diyah

Shalat Sunnah yang dikerjakan sebelum shalat fardhu, maka itu dinamakan dengan Shalat Sunnah Qobliyah.

Sedangkan shalat sunnah rawatib yang ditunaikan setelah shalat fardhu, maka disebut dengan shalat sunnah Ba’diyah.

Shalat Sunnah Rawatib Terbagi Dua

Adapun Shalat Sunnah Qobliyah dan Ba’diyah itu terbagi dua. Pertama adalah Sunnah Rawatib Muakkad. Dan yang kedua adalah Shalta Sunnah Rawatib goir Muakkad.

Sunnah Rawatib Muakkad

Salat sunnah rutin yang muakkad ini totalnya ada 10 atau 12 rakaat yaitu:

  1. Dua rakaat sebelum subuh.
  2. Dua atau Empat rakaat sebelum zuhur.
  3. Dua rakaat setelah zuhur.
  4. Dua rakaat setelah magrib.
  5. Dua rakaat setelah isya

Dalil Sunnah Rawatib Muakkad yang 10 raka’at

Sebagaiman diterangkan pada sebuah hadits sebagai berikut

وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( حَفِظْتُ مِنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ رَكَعَاتٍ : رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلظُّهْرِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلصُّبْحِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. وَفِي رِوَايَةٍ لَهُمَا : وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْجُمْعَةِ فِي بَيْتِهِ، بلوغ المرم باب صلاة التطوع

Artinya: Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata:. Aku menghapal dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam 10 rakaat yaitu:. Dua rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Shubuh. (Muttafaq Alaihi). Dalam suatu riwayat Bukhari-Muslim yang lain:. Dan dua rakaat setelah Jum’at di rumahnya.

Dalil Sunnah Rawatib Muakkad yang 12 raka’at

Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits sebagai berikut

وَعَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ أُمِّ اَلْمُؤْمِنِينَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ : سَمِعْتَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ( مَنْ صَلَّى اِثْنَتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي اَلْجَنَّةِ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ . وَفِي رِوَايَةٍ ” تَطَوُّعًا

Artinya: Ummu Habibah Ummul Mu’minin Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melakukan sholat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.” Hadits riwayat Muslim. Dan dalam suatu riwayat: “Sholat sunat.”

Sunnah Rawatib Goir Muakkad

Adapun Shalat Sunnah Rutin yang tidak ditekankan adalah sebagai berikut:.

  1. Dua rakaat sebelum dzuhur.
  2. Dua rakaat setelah dzuhur.
  3. Empat rakaat sebelum ashar.
  4. Dua raka’at Sebelum Magrib kalau mau dan harus diringankan bacaannya
  5. Dua rakaat setelah magrib.
  6. Dua raka’at sebelum isya.
  7. Dua rakaat setelah isya.

Jumlah rakaatnya total ada enam bealas raka’at yang tidak muakkad.

Shala-shalat sunnah ersebut di atas muakkad atupun yang tidak muakkad itu dilaksankan sesuai waktunya.

Hal ini sesuai dengan sebuah hadis yang membahas tentang pelaksanaan atau waktu sholat rawatib yang artinya seperti berikut

“Setiap sunnah qobliyah waktunya dimulai dari saat masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan.

Adapun cara pelaksanaannya shalat-shalat tersebut sebaiknya antum baca juga pada Niat dan tata cara shalat sunnah Rawatib pada link ini: Niat Shalat Sunnah Rawatib 

"<yoastmark

Demikian ulasann tentang Shalat Sunnah Rawatib : Pengertian Dalil Dan Tata Caranya. Semoga bermanfaat untuk yang masih belajar. Mohon Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.