Sifat Mustahil Allah : Pengertian, Arti dan Keterangannya

Diposting pada

Sifat Mustahil Allah : Pengertian, Arti dan Keterangannya – Pada Lembar ini Fiqih.co.id akan menuliskan mengenai Sifat Mustahil bagi Allah. Setelah hafal dan memahami sifat wajib bagi Allah, maka wajib memahami Lawan kata Sifat wajib. Lawan Kata Sifat wajib adalah sifat mustahil.

Daftar Isi

Sifat Mustahil Allah : Pengertian, Arti dan Keterangannya

Para ‘Ulama menjelaskan, Lawan kata sifat wajib bagi Allah yakni Sifat Mustahil bagi Allah. Jika ada 20 sifat yang wajib, maka tentu ada 20 juga sifat yang mustahil. Untuk lebih terangnya mengenai sifat-sifat mustahil bagi Allah dan dsertai keterangannya, maka baca uaraian ini sampai selesai;

Pengertian Sifat Mustahil

Yang dimaksudkan dengan sifat mustahil itu adalah sifat muhal, yakni suatu hala yang sangat tidak mungkin terjadi. Dalam Tijan Ad-Darari disebut dengan kata; “Muhal” artinya: Tidak mungkin.

Sifat Mustahil Allah (Muhal bagi Allah)

Ada 20 Muhal di Allah, Yakni 20 Sifat yang Mustahil bagi Allah. 20 sifat Muhal di Allah ini adalah lawan kata dari 20 sifat waji di Allah.

Contoh; Allah itu wajib ada (wujud). Maka Mauhal Allah ‘Adam, yakni mustahil Allah itu tidak ada. Demikian seterusnya.

Adapun 20 Sifat Mustahil Bagi Allah tersebut adalah sebagai berikut;

20 Sifat Muhal Allah Arabic & Maknanya

Allah itu sangat Mustahil bagi-Nya:

  1. الْعَدَمُ: تداك أدا
  2. الْحُدُوْثُ: بَارُوْ
  3. الْفَنَاءُ: رُوْسَكْ
  4. الْمُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ: مٓۑٓرُوْفَائِيْ مَخْلُوْقْ
  5. الْإِحْتِيَاجُ إِلَى الْمَحَلِ وَالْمَخْصُصِ (عَدَمُ قِيَامُ بِالنَّفْسِ): مٓمْبُوْتُهْكَنْ تٓمْفَتْ دَانْ فٓنٓنْتُوَانْ/ تِدَاكْ بٓرْدِيْرِيْ سٓنْدِيْرِيْ 
  6. التَّعَدُدُ: بٓرْبِيْلَڠْ  
  7. الْعَجْزُ: لٓـمَهْ، أَتَوْ تِدَاكْ مَمْفُوْ
  8. الْكَرَاهَةُ: تٓرْفَكْسَا
  9. الْجَهْلُ: بَوْدَوْهْ
  10. الْمَوْتُ: ماتي
  11. الصُّمْمُ: تُوْلِيْ
  12. الْعُمْيُ: بُوْتَا
  13. الْبُكْمُ: بِيْسُوْ
  14. كَوْنُهُ عَاجِزًا: أَدَاۑَا الله لٓـمَهْ
  15. كَوْنُهُ كَارِهًا: أَدَاۑَا الله تٓرْفَكْسَاهْ
  16. كَوْنُهُ جَاهِلًا: أَدَاۑَا الله بَوْدَوْهْ
  17. كَوْنُهُ مَيِّتًا: أَدَاۑَا الله مَاتِيْ
  18. كَوْنُهُ اَصَمَّ: أَدَاۑَا الله تُوْلِيْ
  19. كَوْنُهُ اَعْمَى: أَدَاۑَا الله بُوْتَا
  20. كَوْنُهُ اَبْكَمَ: أَدَاۑَا الله بِيْسُوْ 

20 Sifat Muhal Allah (Mustahil bagi Allah) tulisan Indonesia dan maknanya

Allah itu sangat Mustahil bagi-Nya:

  1. al‘adam (tidak ada),
  2. al-huduts (baru),
  3. al-fana’ (rusak),
  4. al-mumatsalah lil hawaditsi (menyerupai makhluk),
  5. al-Ihtiyaj ilal-mahal wal-makhshush (membuntuhkan tempat dan penentuan) / ‘adamul qiyam bin nafsi (tidak berdiri sendiri)
  6. At-ta’addud (berbilang),
  7. al‘ajzu (lemah atau tidak mampu),
  8. al-karohah (terpaksa),
  9. al-jahlu (bodoh),
  10. al-maut, (mati)
  11. shumum (tuli),
  12. al-‘umyu (buta),
  13. al-bukmu (bisu),
  14. kaunuhu ‘ajizan, (adanya Allah lemah)
  15. kaunuhu karihan, (adanya Allah terpaksa)
  16. kaunuhu jahilan (adanya Allah bodoh)
  17. kaunuhu mayyitan (adanya Allah mati)
  18. kaunuhu ashamma (adanya Allah tuli)
  19. kaunuhu a’ma (Adanya Allah buta)
  20. dan kaunuhu abkam (Adanya Allah bisu)

20 Sifat Mustahil Bagi Allah dan Penjelasannya

  1. الْعَدَمُ Artinya: tidak ada, Musthil Allah tidak ada,  Dalilnya: Dalil atas sifat ‘adam ini menggunakan dalil “wujud” artinya: Allah Ta’ala itu ada, buktinya: وُجُوْدُ هَذِهِ الْمَخْلُوْقَاتِ  yaitu adanya semua ciptaan (alam semesta beserta isinya baik yang nyata maupun yang ghaib dsb), jadi jika sudah jelas bukti ciptaan-Nya itu ada maka mustahil penciptanya itu tidak ada.
  2. الْحُدُوْثُ Artinya: (baru) Mustahil Allah baru, Dalilnya: Dalil atas sifat “al-huduts: baru” ini menggunakan dalil “qidam: terdahulu” لَوْ كَانَ حَادِثًا لَاحْتَاجَ اِلَى مُحْدَثٍ وَهُوَ مُحَالٌ  jadi kalau adanya Allah itu “baru” maka sudah pasti ia membtuhkan yang baru juga, dan itu suatu hal yang mustahil.
  3. الْفَنَاءُ Artinya: (rusak) Mustahil Allah rusak, Dalilnya: Dalil atas sifat “al-fana : rusak” ini menggunakan dalil “al-baqo: kekal” أَنَّهُ لَوْ كَانَ فَانِيًا لَكَانَ حَادِيْثًا وَهُوَ مُحَالٌ jika sesungguhnya Allah itu “rusak keadaannya” berarti ia kondisinya baru dan itu tidak masuk akal artinya suatu hal yang mustahil.
  4. الْمُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ Artinya: “menyerupai makhluk” Mustahil Allah menyerupai makhluk,   Dalilnya: Dalil atas sifat “al-mumatsalatulil-hawaditsi: menyerupai makhluk” ini menggunakan dalil “Mukholafatulil-hawaditsi: Berbeda dengan Ciptaan-Nya” فَلَيْسَ لَهُ يَدٌ وَ لَا عَيْنٌ وَ لَا أُذُنٌ وَ لَا غَيْرُ ذَلِكَ أَنَّهُ لَوْ كَانَ فَانِيًا لَكَانَ حَادِيْثًا وَهُوَ مُحَالٌ  Bagi-Nya tiada tangan, tiada mata, tiada telinga, dan tiada yang lainnya dari sifat-sifat para makhluk. Lawannya yaitu sifat Al-mumatsalah/serupa (المماثلة). Dan dalil atas berbedanya Allah Ta’ala dengan makhluk yaitu; sesungguhnya jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang serupa dengan makhluk, maka tentu Allah merupakan sesuatu yang baru. Dan itu mustahil.
  5. الْإِحْتِيَاجُ إِلَى الْمَحَلِ وَالْمَخْصُصِ (عَدَمُ قِيَامُ بِالنَّفْسِ Artinya: membuntuhkan tempat dan penentuan / ‘adamul qiyam bin nafsi (tidak berdiri sendiri). Mustahil Allah membuntuhkan tempat dan penentuan, Dalil atas sifat “al-Ihtiyaj ilal-mahal wal-makhshush: membuntuhkan tempat dan ketentuan” ini menggunakan dalil: “Qiyamuhu binafsihi: Berdiri sendiri” أَنَّهُ لَوِاحْتَاجَ اِلَى مَحَلٍ لَكَانَ صِفَةً وَكَوْنُهُ صِفَةً مُحَالٌ وَلَوِ احْتَاجَ اِلَى مَخْصُصٍ لَكَانَ حَادِثًا وَكَوْنُهُ حَدِثًا مُحَالٌ sesungguhnya jikalau Alloh Ta’ala membutuhkan pada tempat maka keadaan Allah merupakan sifat. Dan keadaan Allah merupakan sifat itu mustahil. Jikalau adanya Allah membutuhkan terhadap yang menentukan, maka tentu Allah merupakan sesuatu yang baru. Keadaan Allah merupakan sesuatu yang baru itu mustahil.
  6. التَّعَدُدُ Artinya: berbilang, Mustahil Allah berbilang, Dalil Ta’addud juga menggunakan dalil “Wahdaniyat: Tunggal / Esa,  أَنَّهُ لَوْكَانَ مُتَعَدِّدًا لَمْ يُوْجَدْ هَذِهِ الْمَخْلُوْقَاتُ sesungguhnya jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang banyak/berbilang, maka tidak akan dijumpai sesuatu pun dari ciptaan-ciptaan-Nya.
  7. الْعَجْزُ Artinya: lemah atau tidak mampu, Amustahil Allah lemah, Dalil al-‘ajzu in menggunaka dalil “al-Qudrat: Kuasa” أَنَّهُ لَوْ كَانَ عَاجِزًا لَمْ يُوْجَدْ شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الْمَخْلُوْقَاتِ jadi sesungguhnya jikalau keadaan Allah lemah, maka tidak akan dijumpai sesuatu pun dari ciptaan-ciptaan-Nya.
  8. الْكَرَاهَةُ Artinya: terpaksa, Mustahil Allah terpaksa, Dalil al-Karohah ini menggunakan dalil: “Irodat: Berkehendak” أَنَّهُ لَوْ كَانَ كَارِهًا لَكَانَ عَاجِزًا وَكَوْنُهُ عَاجِزًا مُحَالٌ sesungguhnya jikalau adanya Allah terpaksa/tiada berkehendak, maka tentulah Allah lemah. Dan keadaan Allah lemah itu mustahil.
  9. الْجَهْلُ Artinya: Bodoh, Mustahil Allah bodoh, Dalil al-jahlu ini mengunakan dalil “al-Ilmu: Mengetahui”  jadi: أَنَّهُ لَوْ كَانَ جَاهِلًا لَمْ يَكُنْ مُرِيْدًا وَهُوَ مُحَالٌ  sesungguhnya jikalau adanya Allah bodoh, maka tidaklah Allah merupakan yang berkehendak. Dan itu mustahil.
  10. الْمَوْتُ Artinya: mati, Mustahil Allah Mati, Dalilnya: menggunakan dalil: “al-Hayat dan as-Sama’: Hidup dan Mendengar” أَنَّهُ لَوْ كَانَ مَيِّتًا لَمْ يَكُنْ قَادِرًا وَ لَا مُرِيْدًا وَهُوَ مُحَالٌ sesungguhnya jikalau adanya Allah mati, maka tidaklah Allah merupakan dzat yang berkuasa, tidak pula yang berkehendak, tidak pula yang berpengetahuan. Dan itu mustahil.
  11. الصُّمْمُ Artinya: Tuli, maka Mustahil Allah itu Tuli
  12. الْعُمْيُ Artinya: Buta, maka Mustahil Allah itu Buta. Dalil kedua sifat mustahil Tuli dan Mustahil Buta ini mengunakan dalil “sam’ dan bashor” bahwa Allah Ta’ala mendengar dan melihat yaitu firman Allah Ta’ala: وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
  13. الْبُكْمُ Artinya: Bisu. Maka Mustahil Allah itu bisu. Dalil yang digunakan adalh dalil “al-Kalam: Berfirman” Allah Ta’ala tahu yaitu firman Allah Ta’ala: وَ كَلَّمَ اللهُ مُوْسَى تَكْلِيْمًا
  14. كَوْنُهُ عَاجِزًا Artinya: adanya Allah yang lemah. Maka Mustahil Allah itu keadaannya lemah. Sifat Kaunuhu ‘Ajizan adalah lawan kata dari “Kaunuhu Qodiran: Berkuasa. Dalilnya menggunakan dalil al-Qudrat: Kuasa
  15. كَوْنُهُ كَارِهًا Artinya: adanya Allah terpaksa. Mustahil Allah terpaksa. Sifat Kaunuhu Karihan adalah lawan kata dari “Kaunuhu Muridan: Berkehendak. Dalilnya menggunakan dalil al-Irodat: Berkehendak
  16. كَوْنُهُ جَاهِلًا Artinya: adanya Allah bodoh. Mustahil Allah bodoh. Sifat Kaunuhu Jahilan adalah lawan kata dari “Kaunuhu ‘Aliman : Mengetahui. Dalilnya menggunakan dalil al-‘Ilmu: Mengetahui
  17. كَوْنُهُ مَيِّتًا Artinya: adanya Allah mati. Mustahil Allah mati. Sifat Kaunuhu Mayitan adalah lawan kata dari “Kaunuhu Hayan: Hidup. Dalilnya menggunakan dalil al-hayat: hidup.
  18. كَوْنُهُ اَصَمَّ Artinya: adanya Allah tuli. Mustahil Allah tuli. Sifat Kaunuhu As-Shomma adalah lawan kata dari “Kaunuhu Sami’an: Mendengar. Dalilnya menggunakan dalil as-Sama’: mendengar.
  19. كَوْنُهُ اَعْمَى Artinya: adanya Allah buta. Mustahil Allah buta. Sifat “Kaunuhu A’ma” adalah lawan kata dari “Kaunuhu Bashiron: Melihat. Dalilnya menggunakan dalil al-Bashor: melihat.
  20. كَوْنُهُ اَبْكَمَ Artinya: adanya Allah bisu. Mustahil Allah bisu. Sifat “Kaunuhu Abkama” adalah lawan kata dari “Kaunuhu Mutakalliman: Berfirman. Dalilnya menggunakan dalil al-kalam: berfirman.
Sifat Mustahil Bagi Allah
Sifat Mustahil Bagi Allah

Demikian Penjelasan Mengenai Materi; Sifat Mustahil Allah : Pengertian, Arti dan Keterangannya – Ini perlu antum fahami dan dipelajari serta mohon digurukan, agar tidak salah memahaminya. Hati-hati dalam pembahsan tentang ‘aqidah. Kami berpesan; Jangan sampai tidak di gurukan kepada yang lebih faham. sumber; dutadakwah