Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya

Diposting pada

Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya – Para Pembaca rahimakumullah. Pada halaman ini fiqih.co.id akan memberikan materi tentang sujud tilawah.

Sujud tilawah itu penting sekali untuk difahami. Oleh karena itu maka kami akan menuliskannya secara singkat di bawah ini.

Daftar Isi

Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya

Sujud tilawah itu adalah sujud yang dilakukan ketika kita membca ayat-ayat sajdah. Atau kita mendengar orang lain membaca ayat sajdah dan kita dalam keadaan suci dari hadats, maka kita sebaiknya mengerjakan sujud tilawah.

Di dalam Al-Qur’an ayat-ayat sajdah ini biasanya dapat diketahui dengan adanya tanda-tanda tertentu seperti tulisan kata as-sajdah dengan bertuliskn Arab pada pinggir halaman sejajar dengan ayatnya, atau adanya gambar seperti kubah masjid kecil di akhir ayat.

Penegrtian Sujud Tilawah

Adapun pengertiannya dari sujud tilawah itu adalah sujud yang dilakukan oleh setiap orang ketika selesai membaca ayat sajdah baik di dalam sholat ataupun di luar sholat.

Sujud tilawah itu berbeda dengan sujud syukur dan sujud sholat. Sujud tilawah dikerjakan hampir mirip dengan sujud sholat, iaitu menghadap kiblat dan dalam keadaan suci.

Dalil Tentang Sujud Tilawah

Ketika ayat-ayat sajdah itu dibacakan orang, maka yang membaca atau yang mendengarnya itu disunahkan agar bersujud satu kali. Adapun disyariatkannya sujud tilawah manakala membaca atau mendengar ayat sajdah ini didasarkan Hadits riwayat Hadits Muslim Nomor 115 dan Hadits Ibnu Majah Nomor 1042 bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا قَرَأَ ابنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطانُ يَبْكِي، يقولُ: يا ويْلَهُ، وفي رِوايَةِ أبِي كُرَيْبٍ: يا ويْلِي، أُمِرَ ابنُ آدَمَ بالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الجَنَّةُ، وأُمِرْتُ بالسُّجُودِ فأبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ. وفي رواية: فَعَصَيْتُ فَلِيَ النَّارُ.﯁

Artinya: “Ketika anak adam membaca ayat As-Sajdah kemudian ia sujud maka syetan menyendiri dan ysetan itu menangis. Ia berkata, “aduh celaka, dan dalam satu riwayat Abi Kureb: (Wah aku celaka aku) anak adam diperintah untuk bersujud dan dia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud tetapi aku mengabaiaknya (menolak) maka bagiku adalah neraka. dan dalam satu riwayat lagi: (“aku sudah durhaka maka bagiku adalah neraka)”

Tata Cara Sujud Tilawah

Di luar shalat ketika seorang membaca atau mendengar ayat sajdah dan ia berkenginan untuk melakukan sujud tilawah maka yang harus ia lakukan ialah memastikan dirinya bahwa dia tidak berhadats baik hadats besar maupun hadats kecil dan ia bersih dari najis.

Kemudian setelah itu lalu ia menghadapkan dirinya ke arah kiblat untuk bertakbiratul ihram “Allahu akbar” dengan mengangkat kedua tangannya. Sesudah berhenti sejenak lalu bertakbir lagi untuk turun sujud dan tidak mengangkat kedua tangan. Kemudia setelah sujud satu kali terus bangun dan kemudian duduk sejenak tanpa membaca at-tahiyat dan lalu ia mengakhirinya dengan membaca salam.

Sebelum Melakukan Sujud Tilawah

Apakah harus berdiri sebelum melakukan sujud tilawah?, Nah dalam hal ini Para ulama Syafi’iyah berbeda pendapat. Syekh Abu Muhammad, Qadhi Husain dan lainnya lebih menyukai sujud tilawah tersebut dilakukan dengan cara dimulai dari berdiri dan berniat lebih dahulu.

Imam Haramain Mengingkarinya

Akan tetapi pendapat ini diingkari oleh Imam Haramain ia mengatakan; “Saya tidak melihat untuk masalah ini adanya penuturan dan dasar.” Apa yang menjadi pendapat Imam Haromain ini dipandang oleh Imam Nawawi sebagai pendapat yang lebih benar dan karenanya yang dipilih adalah tidak berdiri untuk sujud tilawah (lihat Yahya bin Syaraf Al-Nawawi, Raudlatut Tholibiin wa ‘Umdatul Muftiin, (Beirut: Al-Maktab Al-Islamy, 1991), jil. I, hal. 321 – 322).

Sedangkan melakukan sujud tilawah dalam keadaan sedang shalat dengan cara setelah dibacanya ayat sajdah maka bertakbir dengan tidak mengangkat tangan untuk kemudian turun bersujud satu kali. Setelah itu kemudian bangun dari sujudnya untuk berdiri lagi dan kemudian melanjutkan shalatnya.

Ayat Sajdah Posisi di tengah surah

Apabila ayat sajdah tersebut dibaca berada di tengah surat maka ia kembali melanjutkan bacaan suratnya hingga selesai dan kemudian baru ruku’. Namun bila ayat sajdah tersebut dibaca berada di akhir surat maka sesudah bangun dari sujud tilawah, maka ia sejenak berdiri atau lebih disukai membaca sedikit ayat kemudian diteruskan dengan ruku’ dan seterusnya sampai selesai.

Maklumat

Untuk diketahui, Dr. Musthafa Al-Khin dalam kitabnya al-Fiqhul Manhaji beliau memberikan peringatan bahwa takbiratul ihram dan membaca salam merupakan syarat sujud tilawah. Syarat yang lainnya adalah sebagaimana syarat shalat pada umumnya seperti menghadap kiblat, suci dari hadas dan najis, dan sebagainya (lihat Musthafa Al-Khin, al-Fiqhul Manhaji [Damaskus: Darul Qalam, 2013], jil. I, hal. 175 – 176).

Bacaan Waktu Sujud Tilawah

Adapun bacaan ketika sedang sujud tilawah itub sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Dan ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud di antaranya adalah;

Pertama Bacaan Tasbihnya

Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى

“Subhaana robbiyal a’laa”

Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi (HR. Darimi no. 1273)

Kedua Bacaan tasbih dan doanya

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”

Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku (HR. Bukhari no. 752 dan Abu Daud no. 743)

Ketiga doa sujud tilawah

Dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud membaca:

اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”

Artinya : “Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta. (HR. Tirmidzi no. 3343)

Bacaan Yang Sunah Dibaca Ketika Sujud Tilawah

Adapun bacaan yang sunah dibaca ketika sujud tilawah sebagaimana disebutkan Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thalibin adalah:

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ

“SAJADA WAJHIYA LILLADZII KHALAQAHU WA SYAQQA SAM’AHU WA BASHARAHU BIHAULIHI WA QUWWATIH.” (wajahku bersujud kepada Dzat telah menciptakannya dan membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatanNya). Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih. (Hadits Tirmidzi Nomor 3347)

Juga disunahkan membaca do’a:

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِيْ بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِيْ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّيْ بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّيْ كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

“Allâhummaktub lî bihâ ‘indaka ajraa, waj’alhâ lî ‘indaka dzukhran, wa dla’ ‘annî bihâ wizran, waqbalhâ minnî kamâ qabiltahâ min ‘abdika dâwuda ‘alaihissalâm.”

Namun demikian menurut Imam Nawawi bila yang dibaca adalah do’a yang biasa dibaca saat sujud di waktu shalat maka diperbolehkan. Wallahu a’lam.

Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya
Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya

Demikan materi fiqih tentang;  Tuliskan Bacaan Sujud Tilawah, Pengertian Dan Tata Caranya  -Semoga bermanfaat untuk kita semua. Abaikan saja materi ini jika pembaca meras kurang pas. Terimakasih